Pada zaman dulu, pernikahan terkadang terjalin atas rencana orangtua. Artinya, menikah tanpa cinta pada saat itu, masih terbilang hal biasa. Namun, saat ini sudah jarang sekali pasangan yang menikah karena perjodohan. Atau, pernikahan yang diawali bukan karena rasa cinta.
Meski begitu, dari dulu hingga saat ini, penolakan masih sering terjadi akibat perjodohan. Hingga akhirnya pernikahan hasil perjodohan, tidak sedikit yang berakhir perceraian. Lalu, apakah di era sekarang ini menikah tanpa cinta masih bisa dipertahankan?
Risiko Menikah Tanpa Cinta
Pernikahan sejatinya harus dibangun dengan cinta dan kasih sayang. Jika tidak, ada cukup banyak risiko yang akan menjadi batu sandungan kelak. Berikut risiko-risikonya:
- Rumah Tangga Akan Terasa Hambar
Apa jadinya jika suami hanya sekedar bekerja untuk istri, dan istri hanya sekedar melayani suami? Tidak ada rasa cinta di dalamnya. Tidak ada kasih sayang yang dibagi antara satu sama lain di dalamnya. Hubungan rumah tangga akan menjadi hambar ketika dijalani.
Aktivitas di dalam rumah tangga hanya sebatas melaksanakan kewajiban semata. Hal ini akan menyebabkan kebosanan. Efek negatif dari hal ini adalah timbulnya godaan dari pihak luar. Godaan yang datang bisa kepada suami, maupun istri.
- Sulit Membangun Komunikasi
Risiko menikah tanpa cinta selanjutnya adalah sulitnya membangun komunikasi antara pasangan. Terutama bagi yang menikah hanya berdasarkan keterpaksaan semata. Alhasil, hubungan akan cenderung lebih banyak berdebat, atau saling berjauhan.
Hal ini akan mengakibatkan stress pada kedua belah pihak. Jika terjadi dalam jangka waktu yang lama, tentu akan mempengaruhi hubungan Anda.
- Rumah Tangga Tidak Harmonis
Karena hubungan berjalan hambar dan membosankan, hubungan pun akan sulit untuk harmonis. Hal inilah yang juga bisa menjadi alasan kenapa sering terjadi pertengkaran antara Anda dan pasangan.
Keharmonisan sejatinya akan membuat rumah tangga berlangsung sesuai harapan. Jika tidak ada keharmonisan di dalamnya, akan sulit membangun sebuah kebahagiaan.
- Ada Jarak di Dalam Hubungan Pernikahan
Membangun sebuah rumah tangga dengan orang yang tidak Anda cintai tentu sangat sulit. Keduanya akan sulit menghabiskan waktu berkualitas. Kehidupan akan berputar pada pekerjaan, atau sekitar anak-anak saja.
Akan ada jarak di antara pasangan tersebut. Terutama di awal-awal menikah, Anda dan pasangan akan merasa canggung. Terlebih jika rumah tangga diawali dengan rasa keterpaksaan.
- Hubungan Menjadi Tidak Intim
Keintiman adalah modal utama di dalam mempertahankan rumah tangga. Hubungan rumah tangga yang kuat, tergantung dari seberapa besar keintiman di antara kedua pasangan. Hal ini memiliki peran yang sangat penting.
Keintiman akan membantu Anda memiliki ikatan yang lebih erat secara emosional. Jika rumah tangga tidak intim, sangat sulit untuk mempertahankannya. Inilah yang menjadi salah satu penyebab keretakan menikah tanpa cinta.
- Selalu Ingin Menang Sendiri
Sudah menikah tapi tidak cinta akan menimbulkan rasa ego yang sangat tinggi. Masing-masing akan selalu ingin menang sendiri. Bahkan, cenderung tidak peduli dengan perasaan pasangannya. Hal ini karena tidak ada keseimbangan dalam rumah tangga akibat ketidakbahagiaan.
Masing-masing akan selalu ingin menang ketika sedang berdebat atau berdiskusi. Hal ini merupakan bentuk efek negatif psikologi yang diakibatkan pernikahan tanpa cinta.
- Sulit Untuk Terbuka
Orang yang saling mencintai, tentu akan mudah terbuka kepada pasangannya. Namun sebaliknya, pasangan yang tidak dilandasi cinta, akan sulit untuk saling terbuka. Keterbukaan sendiri sangat dibutuhkan di dalam sebuah hubungan agar semakin langgeng.
Jika hal ini terjadi, istri maupun suami akan lebih terbuka kepada orang lain. Lebih suka berbagi cerita dengan orang lain. Hal inilah yang kemudian akan berdampak negatif terhadap hubungan. Pada akhirnya, akan timbul masalah kepercayaan di dalam rumah tangga.
- Usaha Berpotensi Tidak Diakui Pasangan
Kisah semacam ini, sudah banyak ditulis dalam novel menikah tanpa cinta. Namun terkadang, ada yang mencoba mempertahankan hubungan. Berharap agar hubungan bisa lebih baik. Tapi, pasangannya masih tetap tidak memiliki rasa cinta. Sehingga usaha yang dilakukan pun sia-sia karena tidak diakui.
Hal ini akan membuat rasa sedih berkepanjangan. Karena saat mencoba untuk berupaya mempertahankan, justru upayanya tidak diakui sama sekali. Inilah salah satu risiko yang harus dipertimbangkan ketika ingin menikah melalui jalur perjodohan.
- Hubungan Bukan Prioritas
Pasangan yang menikah karena keterpaksaan, umumnya akan saling mengabaikan satu sama lain. Hubungan tanpa cinta akan gagal jika keduanya jarang berinteraksi, hidup sudah seperti orang asing, hingga pasangan yang jarang ada di rumah.
Hal tersebut terjadi karena hubungan rumah tangganya dianggap bukan prioritas. Hal ini juga yang biasanya akan menjadi penyebab keretakan di dalam rumah tangga.
- Sering Bertengkar
Di dalam novel sebuah pernikahan tanpa cinta, pertengkaran dalam rumah tangga menjadi hal yang umum. Suami maupun istri akan saling bertahan pada pendapat dan egonya masing-masing. Keduanya tidak mau mengalah. Akhirnya, perdebatan yang intens pun akan memicu pertengkaran yang lebih besar.
Bertengkar akan menjadi aktivitas sehari-hari. Hal tersebut akan menimbulkan ketidaknyamanan di dalam sebuah hubungan.
- Anak Menjadi Korban
Jika pernikahan berlangsung hingga memiliki anak, maka dampak buruk juga akan diterima oleh si kecil. Pada dasarnya, setiap anak akan selalu membutuhkan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Anak juga harus tumbuh dengan kasih sayang dan cinta.
Pasangan yang menikah tanpa cinta, tidak selamanya bisa bersandiwara di depan anak-anak Seiring berjalannya waktu, mereka akan tahu kalau kedua orang tuanya ternyata tidak saling mencintai. Hal ini akan berpengaruh pada psikologis mereka.
Apakah Menikah Tanpa Cinta Bisa Bahagia?
Faktanya, tidak semua pernikahan tanpa cinta berakhir dengan kegagalan. Ada juga yang bisa bertahan. Bagi yang sudah terlanjur, umumnya mereka memiliki kiat-kiat berikut untuk mempertahankannya?
- Mempercayai bahwa cinta akan tumbuh dengan sendirinya.
Dengan intensitas pertemuan setiap hari, kedekatan pun akan mudah terjalin.
- Mulai saling terbuka dan interaksi antara satu sama lain.
Hal ini juga dapat menumbuhkan benih-benih cinta dan sayang antara keduanya.
- Menerima pasangannya dengan ikhlas.
Yakin bahwa pasangannya adalah yang terbaik, dan dipilih oleh Tuhan sebagai teman hidup.
- Mencoba membuka pintu hati.
Cara ini juga ampuh untuk membuat cinta datang dengan sendirinya. Karena, salah satu sulitnya saling mencintai, adalah karena hati yang tertutup.
- Mengusir pikiran negatif yang mengatakan bahwa menikah tanpa cinta tidak akan bahagia.
Berprasangka baik kepada pasangan. Karena tidak semua pernikahan yang tidak dilandasi cinta akan dijalani dengan penderitaan.
Pernikahan tanpa cinta memiliki cukup banyak risiko dan tantangan. Meski begitu, tidak semua pernikahan yang tidak dilandasi cinta selalu berakhir perceraian.
Banyak pernikahan tanpa cinta berhasil dipertahankan. Bahkan sebaliknya, banyak juga pasangan yang menikah atas nama cinta berakhir dengan perceraian.
Menikah tanpa cinta akan membuat hidup berumah tangga terasa berat. Jadi, sebelum memutuskan menikah, cari dan pilihlah pasangan yang tepat. Jika merasa tidak mampu, tolaklah perjodohan yang dibuat oleh keluarga. Namun jika sudah terlanjur, mulailah saling terbuka agar cinta tumbuh dengan sendirinya.