Daftar Isi
Setiap orang memiliki pernikahan impian masing-masing. Menikah pada usia muda menjadi salah satu hal yang ingin diraih. Ada banyak alasan menikah muda yang dimiliki oleh orang-orang.
Ada banyak opini yang menyampaikan bahwa menikah muda adalah suatu hal yang kurang ideal. Masalah kedewasaan menjadi alasan yang sering disampaikan. Pada akhirnya usia hanyalah angka, dan kedewasaan seseorang tidak sepenuhnya bisa diukur dengan angka.
Tapi menikah muda bukannya tanpa resiko. Bersiaplah menghadapi resiko berdua dengan pasangan. Jika sudah berkomitmen untuk menikah muda, pastikan untuk memegang tanggung jawab berumah tangga.
Mengenai Menikah Muda
Pada dasarnya tidak ada hukum yang melarang menikah muda. Hal yang dilarang oleh hukum adalah pernikahan anak. Yang masuk dalam kategori anak-anak adalah seseorang yang berusia dibawah 18 tahun.
Pada UU Pernikahan versi terbaru, usia minimal seseorang diizinkan menikah oleh negara adalah 19 tahun. Orang disebut menikah muda biasanya pada rentang umur antara 19 tahun hingga dibawah 25 tahun.
Ada banyak pro kontra yang terjadi karena masalah ini. Pihak yang kontra kerap menyatakan bahwa faktor mental dan finansial sebagai alasan penolakan.
Secara mental, pasangan yang menikah muda dianggap belum siap. Pasangan yang terlalu muda, belum mampu menerima tanggung jawab sebesar itu. Kegagalan rumah tangga sangat beresiko terjadi.
Secara finansial, pasangan muda dianggap belum mapan. Kebutuhan dalam rumah tangga juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu, mapan secara finansial sangat diperlukan sebelum memutuskan menikah.
Alasan lain yang dikhawatirkan adalah masalah eksplorasi diri yang belum cukup. Saat masih muda, seseorang akan melakukan eksplorasi diri. Dengan berkeluarga, hal tersebut akan menjadi batasan, dengan demikian seseorang bisa saja berontak karena ekspresi dirinya dibatasi keadaan.
Namun tidak sedikit pihak pro yang menyatakan alasan nikah muda itu baik mengacu pada berbagai alasan dan bukti pengalaman. Di bawah ini akan diulas mengenai berbagai alasan menikah muda itu baik.
Alasan Orang-orang Melakukan Menikah Muda
Ada banyak alasan orang menikah muda. Berikut ini beberapa daftar alasan tersebut:
- Menghindari Dosa Dan Fitnah
Pacaran sangat wajar dilakukan oleh orang-orang. Bahkan sejak masih remaja, banyak orang sudah mulai berpacaran. Pacaran pada dasarnya adalah aktivitas membina hubungan romantis sebelum terikat dalam pernikahan.
Seharusnya pacaran menjadi ajang perkenalan. Tapi tidak sedikit orang yang terjebak dalam nafsu dan melakukan hal-hal tidak baik selama pacaran. Maka dari itu pacaran dianggap dekat dengan dosa.
Pacaran memiliki resiko tinggi untuk melakukan perbuatan diluar norma. Pacaran dianggap dekat dengan pergaulan yang bebas. Orang yang berpacaran juga beresiko untuk terkena fitnah.
Untuk menghindari hal tersebut, menikah muda kerap menjadi pilihan. Setelah menikah, pasangan sudah halal untuk melakukan hal yang sifatnya lebih intim. Banyak orang yang berpendapat bahwa pacaran setelah halal lebih menyenangkan, Semua aktivitas bisa dilakukan berdua tanpa takut mendapat fitnah.
- Sudah Lama Berpacaran
Banyak orang yang berpacaran hingga tahunan. Bahkan ada juga yang sudah berpacaran sejak SMP dan masih langgeng hingga dewasa. Beberapa orang yang merasa sudah cukup puas berpacaran, biasanya akan memutuskan menikah muda.
Sudah saling mengenal secara mendalam menjadi tolok ukur dalam mengambil keputusan. Usia sudah diizinkan menikah, dan sudah cocok satu sama lain, menikah pasti menjadi garis finish yang diinginkan berdua.
- Bisa Bersenang-senang Berdua Dengan Bebas
Saat pacaran biasanya orang ingin melakukan apa-apa berdua. Sayangnya ada batasan norma yang membatasi aktivitas berdua bagi orang yang belum menikah.
Jika sudah menikah, semua hal benar-benar bisa dilakukan berdua. Terlebih dalam usia muda, ditunjang dengan fisik yang masih sehat. Bisa bebas melakukan apa saja berdua tanpa harus izin orang tua atau mendapat pandangan negatif dari tetangga.
Saat masih muda, gairah hidup masih dimiliki. Antar pasangan bisa berbagi gairah hidup. Bisa travelling berdua, hunting restoran baru, nonton festival band berdua, dan hal-hal menyenangkan lain masih bisa dilakukan bersama-sama.
Menikah dalam usia muda juga tidak terlalu terburu-buru harus memiliki anak. Jika masih ingin bersenang-senang, menunda memiliki anak masih cukup memungkinkan. Rentang waktu produktifnya masih cukup panjang.
Saat masih muda, vitalitas juga masih dalam keadaan prima. Aktivitas seks bisa dilakukan dengan lebih optimal. Gairah seks sebagai pasangan bisa tersalurkan lebih sempurna.
Ada yang bilang kehidupan di ranjang mempengaruhi keharmonisan rumah tangga. Pada usia muda, keharmonisan di ranjang masih bisa diusahakan. Masih ada cukup waktu untuk melakukan eksplorasi untuk mengerti bagaimana cara memuaskan pasangan satu sama lain.
- Ingin Memiliki Jarak Usia yang Tidak Terlalu Jauh Dengan Anak
Memiliki jarak usia yang dekat dengan anak memang terasa begitu menyenangkan. Ada banyak contoh orang tua yang gap umurnya tidak terlalu jauh dengan anaknya bisa lebih akrab. Mungkin karena gap umur yang dekat, kondisi zaman antara orang tua dan anak masih sama-sama relevan.
Banyak orang yang membayangkan masih bisa sama-sama aktif bermain bersama anak. Jika memiliki anak pada usia terlalu matang, mungkin sebagai orang tua tidak akan bisa mengimbangi aktivitas anak.
Hal menyenangkan lainnya adalah saat anak sudah dewasa dan ketika bersanding dengan orang tua, kemudian masih tampak seperti kakak adik.
Alasan nikah muda yang juga menjadi pertimbangan lain adalah mengenai usia produktif. Memiliki anak pada usia produktif akan terasa lebih aman. Sebagai orang tua masih bisa bekerja keras memenuhi kebutuhan anak hingga tuntas dan bisa hidup mandiri.
Beberapa orang merasa takut jika memiliki anak saat usia sudah terlalu matang. Misalnya saat sudah berusia 50 tahun tapi anak masih SMP. Fisik tidak lagi prima untuk bekerja, padahal kebutuhan anak sedang tinggi-tingginya.
Secara medis, kesuburan perempuan akan menurun seiring bertambahnya usia. Perempuan sangat subur pada awal 20an dan akan mengalami penurunan signifikan setelah masuk usia 35 tahun.
Bagi pasangan yang sangat memimpikan memiliki anak, hal ini menjadi pertimbangan serius. Maka dari itu menikah muda menjadi pilihan yang masuk akal.
- Ingin Sama-sama Membangun Dari Nol
Saat masih muda kemungkinan besar seseorang belum cukup stabil secara finansial. Beberapa orang yang kontra menganggap ini sebagai masalah. Beberapa orang juga menjadikan hal ini alasan tidak menikah muda.
Namun orang-orang yang pro nikah muda menganggap ini sebagai suatu hal yang romantis. Uang bisa dicari berdua. Frasa rejeki ada yang mengatur dijadikan sebagai pegangan. .
Bisa membangun dari nol adalah hal yang romantis. Bisa mengusahakan sesuatu bersama-sama untuk kebutuhan berdua. Sama-sama merangkak dari bawah hingga menuju puncak.
Saat membangun bisnis berdua, pasangan bisa berbagi beban berdua. Sama-sama membangun dari kecil hingga besar. Misal pun mengalami benturan, masih ada kesempatan untuk membangun lagi dari awal. Usia masih muda, energi masih dimiliki.
Menikah muda bisa membuat hidup juga bisa tertata lebih awal. Bersenang-senang dan buang-buang waktu sudah tidak relevan dilakukan. Ada prioritas dan tujuan hidup yang jelas harus dikejar. Dengan demikian, hidup bisa mapan lebih cepat,
Apakah Anda juga memikirkan alasan menikah muda seperti di atas? Menikah muda adalah suatu keputusan besar. Jika sudah mengambil keputusan tersebut, jalankan dengan penuh komitmen dan penuh tanggung jawab.
Baca Juga: SiapNikah